Senin, 03 Februari 2014

Ini kisah ku di SMP..



          Hari pertama saat aku masuk SMP,diadakan MOS(Masa Orientasi Siswa) selama 3 hari,hari” itu sangat seru dan mengesankan bagi ku.Pada saat hari terakhir aku MOS,pembagian kelas pun dilakukan menjadi 2 kelas (A dan B) pada saat itu aku berada d kelas A bersama teman baru dan ada juga temanku yang sejak SD,aku pun gembira,aku dapat mengenal teman” baru.Pada saat masuk sekolah pertama pada saat SMP.Aku sebangku dengan emily gwen atau yang biasa dipanggil “gwen”.Feri adalah salah satu nama teman ku yang paling lucu dan suka bercanda,dia sering membuat seisi kelas gaduh.Pada saat aku pelajaran IPS sering jam kosong di kelas ku aku bersama temanku bercanda bersama.Pada saat ulangan  harian yang pertama aku pernah mendapat kan nilai 48 pada pelajaran Fisika.beberapa kali aku sering remidi pada mata pelajaran tersebut,tapi seiring berjalan nya waktu nilaku menjadi lebih baik dan lebih baik lagi,dan sudah tidak pernah remidi lagi..

         Pada saat tahun 2011 pada bulan Juni-Juli aku menerima hasil rapot dan aku naik ke kelas 8,pada saat itu waktu aku kelas 8 guru bahasa inggris ku bernama pak hari orang nya aneh sih..aku sering tidak mengerti apa yang dia ucapkan..hehe,tapi kasian sih pak hari sering tidak di perhatikan oleh murid” nya termasuk sayaa..hahaha..tapi masa” itu adalah masa” yang akan selau aku ingat bersama teman” ku.Tidak terasa hari” itu berjalan begitu cepat.beberapa bulan aku aku berada di kelas 3 SMP.

       Aku menjalani hari pertama ku berada di kelas 3 SMP,dan mulai banyak pelajaran dan sedikit jam kosong,aku sering remidi di mata pelajaran bahasa inggris,dan untung nya guru nya tidak pak hari lagi tetapi sekarang perempuan dan bernama ibu dwi dan aku sering memanggil nya (miss dwi),bahasa inggris kadang menyenangkan dan kadang membosankan,hari” itu semua ku lewati bersama teman” ku dan beberapa bulan lagi aku berada di SMA,dan aku akan berpisah dengan teman” ku..tapi waktu terus berjalan dan aku harus siap dengan itu J



Sejarah Taman Kilisuci

Wisata Taman Kilisuci Pare


Taman Kilisuci Pare yang terletak di samping barat Masjid An Nur Pare. Adalah sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Kediri dalam menyediakan ruang publik.Taman ini tentunya semakin menambah positif image Pare sebagai peraih Adipura tahun 2013 untuk kategori Kota Kecil.

Di samping tujuan di atas, taman ini juga menjadi wujud sinergitas antara pemenuhan ruang publik dan pengembangan atau pemasaran UMKM yang terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Sehingga di dalam Taman Kilisuci juga dibangun kios-kios yang nantinya diisi oleh UMKM Kabupaten Kediri.

Kalau dilihat dari pengambilan sebuah nama taman, baiknya warga pare menengetahui siapa itu Kilisuci yang melatar belakangi penamaan disalah satu taman kota Pare ini ,dan " Kenapa Harus KILI SUCI "...

Kili Suci adalah nama gelar pertapa dari seorang putri raja Airlangga dan juga pewaris tahta kerajaan kahuripan ( atau daerah Sidoarjo sekarang ) yang bernama Sanggramawijaya Tunggadewi yang ditetapkan sebagai mahamantri i hino (ialah berkedudukan tertinggi setelah raja).

Setelah tiba masanya menggantikan Airlangga, ia menolak dan memilih sebagai pertapa.Rupanya Kesunyian Gua Selomangleng (Kediri) dan Pucangan (gunung Penanggungan), ternyata lebih menarik perhatian sang Putri dari pada Hedonistik Istana. Dia memutuskan untuk menarik diri dari hiruk pikuk keduniawian, Sehingga ia menolak ketika harus menggantikan Airlangga menjadi ratu di Kahuripan.

Dewi Kili Suci juga terdapat dalam Babad Tanah Jawi sebagai putri sulung Resi Gentayu raja Kahuripan. Kerajaan Kahuripan kemudian dibelah dua, menjadi Janggala dan Kadiri/Kediri, yang masing-masing dipimpin oleh adik Kili Suci, yaitu Lembu Amiluhur dan Lembu Amisena/Peteng.

Dewi Kili Suci juga dihubungkan dengan DONGENG terciptanya Gunung Kelud. Dikisahkan semasa muda ia dilamar oleh dua raja sakti Mahesa Suro dan Lembu Suro. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro

Untuk menolak lamaran tersebut,Dewi Kilisuci sengaja membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan, yaitu membuat dua sumur raksasa, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.

Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro,kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri,kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk kedalam sumur. 

Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut,lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit untuk menimbun keduanya dengan batu.

Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro, Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan.

"OYoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung".
(Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar
akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau).

Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng Gunung kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak sumpah itu yang disebut Larung Sesaji.Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau oleh masyakat Sugih Waras.

Dan pada tahun 2006 sengaja digebyarkan oleh Bupati Kediri untuk meningkatkan pamor wisata daerahnya. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri.

Latarbelakang cerita inilah yang mungkin saja pihak Pemkab. Kediri sengaja menghubungkan pendekatan cerita atau dongeng gunung kelud yang memang sudah menjadi salah satu icon wisata kab.Kediri dengan menamakan salah satu taman di kota Pare dengan nama Kilisuci.


Lokasi dan Letak Obyek Wisata Gunung Bromo Jawa Timur

lokasi dan letak wisata gunung bromoLokasi dan Letak Obyek Wisata Gunung Bromo – Gunung Bromo terkenal dengan keindahan sunrise atau matahari terbitnya, namun ada keunikan lain dari gunung ini yaitu adanya lautan pasir  berbentuk kaldera yang luas yang berada di atas Gunung. Selain melihat keindahan matahari terbit dariPuncak Penanjakan 1 Bromo  serta Kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap belerang putih yang terkenal tersebut ,obyek wisata lain yang menarik dan bisa anda nikmati adalah  Padang savanah Bromo , Bukit Teletubies, lautan pasir Bromo , Upacara Kasada , Air Terjun Madakaripura dan sebagainya
Gunung Bromo berlokasi dan terletak di empat kabupaten pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Yaitu di antara Kaputen Malang , Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kapupaten Lumajang.
Karena terletak dan berlokasi di empat kabupaten sehingga gunung Bromo sangat mudah di akses dan transportasi ke Bromo sangat mudah dari berbagai penjuru kota di Jawa Timur. Berikut jalur dan rute untuk menuju Gunung Bromo .
Jalur ke Bromo dari Kab Probolinggo:
1. Tongas – Lumbang – Sukapura –  Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo
2. Ketapang – Patalan – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab. Malang: 
1. Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang -Penanjakan -  Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab. Pasuruan:
1. Wonorejo – Warungdowo –  Tosari – Wonokitri – Pananjakan – Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab.Lumajang:
1. Senduro – Bumo – Ranu Pane – Gunung Bromo
Demikianlah gambaran singkat tentang lokasi dan letak obyek pariwisata Gunung Bromo yang sangat terkenal itu, dengan letak geografis di empat kabupaten di atas maka sangat mudah jika ingin berlibur atau tour wisata ke Gunung Bromo.

Artikel terkait dengan Lokasi dan Letak Obyek Wisata Gunung Bromo: